Di beberapa negara, perempuan mungkin masih berusaha keras untuk memperjuangkan haknya. Namun, 10 negara di bawah ini memperlakukan perempuan dengan istimewa sehingga perempuan mendapatkan banyak keuntungan.
baca selengkapnya…
Posts Tagged ‘Perempuan’
10 Negara yang Istimewakan Perempuan
Posted: 14 Agustus 2013 in Sosial-BudayaTag:bias, emansipasi, equality act, gap index, gender, gender gap, istimewakan, kesetaraan, Negara, Perempuan, sanitasi
Pram, Sejarah, Perempuan
Posted: 18 Mei 2013 in Sosial-BudayaTag:bumi manusia, fenomena sosial, filsafat sejarah, gadis pantai, hadiah nobel, mengala, Perempuan, pram, pramoedya anata toer, sastra, sejarah, tetralogi pulau buru
Oleh: Abimardha Kurniawan*
Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terkemuka Indonesia. Hal tersebut sudah mahfum di benak masyarakat pecinta sastra (di) Indonesia. Bukan hanya karena namanya perah tercatat sebagai kandidat kuat peraih hadiah Nobel bidang sastra, namun juga karena keterlibatannya dalam membongkar renik sejarah bangsa ini. Sejarah menjadi spirit utama karya-karyanya. Kita mungkin akan selalu teringat pada salah satu jargon bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak buta sejarah, lebih khusus sejarah bangsanya sendiri. Atau juga ungkapan “perjuangan manusia adalah perjuangan melawan lupa”. Jadi, Soekarno pun berujar dan berpesan agar jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Dalam keterlibatannya dengan bahan-bahan sejarah, Pram coba menelaah unsur terpenting yang membangun sejarah, yakni manusia. Dengan begitu, Pram juga melibatkan diri dengan sebuah pertanyaan besar dalam filsafat sejarah: apakah manusia yang membentuk sejarah, ataukah sejarah yang membentuk manusia. Ignas Kleden (2004) pernah menangkap keunikan sosok Pram dalam teka-teki tersebut. Ia melihat bahwasanya tokoh-tokoh dalam karya Pram adalah manusia-manusia yang hidup dalam gelombang besar sejarah. Akan tetapi tokoh-tokoh itu bukanlah sosok yang mudah terombang-ambing oleh kekuatan sejarah hingga kemudian tersungkur begitu saja dalam gelombang tersebut dan terdampar di pantai peradaban. Tokoh-tokoh Pram adalah manusia yang memiliki daya untuk menolak dan resisten. Aksi-aksi yang muncul dalam dari dalam tubuh sejarh itu, ditanggapi dengan reaksi yang cerdas dan bernas. Seringkali mereka melibatkan diri pada yang ada (das sein), yakni segala fenomena sosial yang melingkupi tokoh-tokoh itu, dan yang seharusnya (das sollen), yakni suatu kondisi yang diidealkan tokoh-tokoh protagonisnya. Kendati dalam kebanyakan karyanya, tokoh-tokoh tersebut selalu mengalami kekalahan eksistensial.
baca selengkapnya…
Pesan Damai Hari Perempuan Sedunia
Posted: 12 Maret 2012 in Sosial-BudayaTag:benjamin netanyahu, damai, hari, hari libur nasional, internasional, perang, perdamaian dunia, Perempuan, pesan, roti, rusia
Banyak perempuan Rusia menenteng seikat mawar di jalanan Moskow sejak tiga hari terakhir. Mereka sedang merayakan sesuatu tonggak sejarah bagi kaumnya, hari perempuan sedunia yang diperingati tiap 8 Maret.
Pesan perdamaian tampak kentara dalam perayaan tahunan yang selalu jadi hari libur nasional negeri beruang merah ini.
Apa yang terjadi di Rusia pada 8 Maret 1917 memberikan ilham tersendiri bagi perempuan sedunia. Mereka menentang kebijakan perang Tsar yang menewaskan sekitar 2 juta tentara Rusia pada Perang Dinia I.
Mereka tak ingin lagi kehilangan anggota keluarganya akibat perang. Perang hanya menghasilkan kehilangan dan kesedihan.
baca selengkapnya…
Hak Menyusui Bagi Pekerja Perempuan
Posted: 11 Maret 2012 in HukumTag:anak, ASI, bayi, eksklusif, hak, hak anak, hak asasi manusia, ibu, IHRBA, pekerja, pemerintah daerah, Perempuan, tenaga kerja
Ketiadaan fasilitas khusus untuk ibu menyusui sangat merugikan pekerja perempuan dan anak-anak. Hal ini menandakan belum pekanya penerima kerja untuk memenuhi hak perempuan, terutama pasca melahirkan. Juga terhadap pemenuhan hak anak. Karena itu, upaya progresif untuk memenuhi hak ini harus segera diupayakan.
baca selengkapnya…
Indonesia Berdandan: Kecantikan dalam Budaya
Posted: 27 Juni 2011 in Sosial-BudayaTag:adat, berdandan, budaya, cantik, Indonesia, Perempuan, postaday2011, tato, telinga
Cantik. Inilah kata sakti yang bisa membius kaum pria dan berusaha mendefinisikan apa itu cantik. Kulit putih, langsing, wajah oval, bebas jerawat, dan tinggi semampai seringkali jadi kriteria seorang perempuan dinilai cantik. Namun, rumus kecantikan tersebut ternyata tak berlaku bagi beberapa suku di Indonesia. Mereka punya ukuran tersendiri dalam mendifiniskan apa itu cantik.
Rumusan atau kriteria cantik saat ini banyak dipengaruhi oleh media massa, terutama iklan. Beberapa iklan, terutama di televisi, memberikan gambaran bagaimana seseorang “layak” dinilai cantik. Siapa yang tak tahu Sandra Dewi atau Tamara Bleszinsky? Hampir semua dari kita pasti mengatakan mereka berdua cantik (tapi masih kalah cantik dengan istri atau pacar kan?). Kedua artis tersebut merupakan contoh kecantikan zaman posmodern sekarang, tapi tak berlaku bagi beberapa suku di Indonesia.
baca selengkapnya…
Clara Zetkin: Ibu Besar Revolusi
Posted: 25 April 2011 in PolitikTag:buruh, clara zetkin, Gerakan, komintern, komunis, Perempuan, postaday2011, sosialis
Namanya dikenang setiap peringatan Hari Perempuan Internasional. Zetkin-lah peletak dasar gagasan sebuah momentum yang diperingati di seluruh dunia.
DI Istora Senayan, lagu Maju Tak Gentar mengalun. Sukarno tak puas. Nyanyian lagu itu terdengar melempem, dan hanya beberapa orang yang ikut menyanyi. Dia mengajak yang hadir menyanyi lagi. Kali ini dia senang. “Lha yo ngono!” ujar Sukarno.
Suasana Jakarta memang tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Suasana politik lagi genting pascaperistiwa Gerakan 30 September 1965. Kekuasaan Sukarno sendiri lagi di ujung tanduk. Tapi suaranya tetap lantang, pidato-pidatonya masih berapi-api.
baca selengkapnya…
Kardinah: Di Bawah Bayangan Kartini
Posted: 25 April 2011 in ArbiterTag:kardinah, Kartini, pendidikan, Perempuan, postaday2011, tegal
Selain Rumah Sakit Umum di Tegal yang meminjam namanya, hampir tak ada monumen atau apapun yang bisa membuktikan perjuangan adik Kartini ini.
NAMANYA nyaris berada di bawah bayang-bayang kebesaran nama kakaknya, Kartini. Padahal perjuangannya dalam meninggikan derajat perempuan dan menolong kaum lemah tak bisa dibilang sedikit. Salah satu penyebabnya, Kardinah tak seerat Kartini dalam bersahabat dengan Nyonya Abendanon atau Nyonya Ovink-Soer.
Lahir di Jepara pada 1 Maret 1881, Kardinah merupakan anak ke-7 Bupati Jepara RM Sosroningrat. Dia anak pertama dari selir (garwa ampil) bupati bernama M.A. Ngasirah.
baca selengkapnya…