Posts Tagged ‘Perempuan’

Sumber: jakaawaludin.blogspot.com

KOMPAS.com — Tahukah Anda bahwa di Islandia, kelab malam yang menampilkan penari perempuan tanpa busana dilarang beroperasi? Di Swedia, ada aturan perundangan yang mengatur perlindungan terhadap perawatan anak. Bandingkan dengan 297 juta perempuan dewasa dan anak-anak perempuan Afrika yang kekurangan akses sanitasi sehingga 107 juta di antara mereka bahkan tidak mampu ke toilet sama sekali (hasil survei WaterAid untuk memperingati World Toilet Day pada 19 November 2012).

Di beberapa negara, perempuan mungkin masih berusaha keras untuk memperjuangkan haknya. Namun, 10 negara di bawah ini memperlakukan perempuan dengan istimewa sehingga perempuan mendapatkan banyak keuntungan.
baca selengkapnya…

Oleh: Abimardha Kurniawan*

Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terkemuka Indonesia. Hal tersebut sudah mahfum di benak masyarakat pecinta sastra (di) Indonesia. Bukan hanya karena namanya perah tercatat sebagai kandidat kuat peraih hadiah Nobel bidang sastra, namun juga karena keterlibatannya dalam membongkar renik sejarah bangsa ini. Sejarah menjadi spirit utama karya-karyanya. Kita mungkin akan selalu teringat pada salah satu jargon bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak buta sejarah, lebih khusus sejarah bangsanya sendiri. Atau juga ungkapan “perjuangan manusia adalah perjuangan melawan lupa”. Jadi, Soekarno pun berujar dan berpesan agar jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Dalam keterlibatannya dengan bahan-bahan sejarah, Pram coba menelaah unsur terpenting yang membangun sejarah, yakni manusia. Dengan begitu, Pram juga melibatkan diri dengan sebuah pertanyaan besar dalam filsafat sejarah: apakah manusia yang membentuk sejarah, ataukah sejarah yang membentuk manusia. Ignas Kleden (2004) pernah menangkap keunikan sosok Pram dalam teka-teki tersebut. Ia melihat bahwasanya tokoh-tokoh dalam karya Pram adalah manusia-manusia yang hidup dalam gelombang besar sejarah. Akan tetapi tokoh-tokoh itu bukanlah sosok yang mudah terombang-ambing oleh kekuatan sejarah hingga kemudian tersungkur begitu saja dalam gelombang tersebut dan terdampar di pantai peradaban. Tokoh-tokoh Pram adalah manusia yang memiliki daya untuk menolak dan resisten. Aksi-aksi yang muncul dalam dari dalam tubuh sejarh itu, ditanggapi dengan reaksi yang cerdas dan bernas. Seringkali mereka melibatkan diri pada yang ada (das sein), yakni segala fenomena sosial yang melingkupi tokoh-tokoh itu, dan yang seharusnya (das sollen), yakni suatu kondisi yang diidealkan tokoh-tokoh protagonisnya. Kendati dalam kebanyakan karyanya, tokoh-tokoh tersebut selalu mengalami kekalahan eksistensial.
baca selengkapnya…

Banyak perempuan Rusia menenteng seikat mawar di jalanan Moskow sejak tiga hari terakhir. Mereka sedang merayakan sesuatu tonggak sejarah bagi kaumnya, hari perempuan sedunia yang diperingati tiap 8 Maret.

Pesan perdamaian tampak kentara dalam perayaan tahunan yang selalu jadi hari libur nasional negeri beruang merah ini.

Apa yang terjadi di Rusia pada 8 Maret 1917 memberikan ilham tersendiri bagi perempuan sedunia. Mereka menentang kebijakan perang Tsar yang menewaskan sekitar 2 juta tentara Rusia pada Perang Dinia I.

Mereka tak ingin lagi kehilangan anggota keluarganya akibat perang. Perang hanya menghasilkan kehilangan dan kesedihan.
baca selengkapnya…

Pekerja perempuan seringkali mengalami dilema ketika baru saja melahirkan. Persoalannya terletak pada pemenuhan hak sang bayi atas air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Minimnya fasilitas di tempat kerja untuk menyusui secara optimal merupakan kendala tersendiri yang sering dihadapi para pekerja perempuan di Indonesia. Akibatnya, sang bayi kehilangan haknya untuk menikmati ASI eksklusif.

Ketiadaan fasilitas khusus untuk ibu menyusui sangat merugikan pekerja perempuan dan anak-anak. Hal ini menandakan belum pekanya penerima kerja untuk memenuhi hak perempuan, terutama pasca melahirkan. Juga terhadap pemenuhan hak anak. Karena itu, upaya progresif untuk memenuhi hak ini harus segera diupayakan.
baca selengkapnya…

Cantik. Inilah kata sakti yang bisa membius kaum pria dan berusaha mendefinisikan apa itu cantik. Kulit putih, langsing, wajah oval, bebas jerawat, dan tinggi semampai seringkali jadi kriteria seorang perempuan dinilai cantik. Namun, rumus kecantikan tersebut ternyata tak berlaku bagi beberapa suku di Indonesia. Mereka punya ukuran tersendiri dalam mendifiniskan apa itu cantik.

Rumusan atau kriteria cantik saat ini banyak dipengaruhi oleh media massa, terutama iklan. Beberapa iklan, terutama di televisi, memberikan gambaran bagaimana seseorang “layak” dinilai cantik. Siapa yang tak tahu Sandra Dewi atau Tamara Bleszinsky? Hampir semua dari kita pasti mengatakan mereka berdua cantik (tapi masih kalah cantik dengan istri atau pacar kan?). Kedua artis tersebut merupakan contoh kecantikan zaman posmodern sekarang, tapi tak berlaku bagi beberapa suku di Indonesia.
baca selengkapnya…

Namanya dikenang setiap peringatan Hari Perempuan Internasional. Zetkin-lah peletak dasar gagasan sebuah momentum yang diperingati di seluruh dunia.

DI Istora Senayan, lagu Maju Tak Gentar mengalun. Sukarno tak puas. Nyanyian lagu itu terdengar melempem, dan hanya beberapa orang yang ikut menyanyi. Dia mengajak yang hadir menyanyi lagi. Kali ini dia senang. “Lha yo ngono!” ujar Sukarno.

Suasana Jakarta memang tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Suasana politik lagi genting pascaperistiwa Gerakan 30 September 1965. Kekuasaan Sukarno sendiri lagi di ujung tanduk. Tapi suaranya tetap lantang, pidato-pidatonya masih berapi-api.
baca selengkapnya…

Selain Rumah Sakit Umum di Tegal yang meminjam namanya, hampir tak ada monumen atau apapun yang bisa membuktikan perjuangan adik Kartini ini.

NAMANYA nyaris berada di bawah bayang-bayang kebesaran nama kakaknya, Kartini. Padahal perjuangannya dalam meninggikan derajat perempuan dan menolong kaum lemah tak bisa dibilang sedikit. Salah satu penyebabnya, Kardinah tak seerat Kartini dalam bersahabat dengan Nyonya Abendanon atau Nyonya Ovink-Soer.

Lahir di Jepara pada 1 Maret 1881, Kardinah merupakan anak ke-7 Bupati Jepara RM Sosroningrat. Dia anak pertama dari selir (garwa ampil) bupati bernama M.A. Ngasirah.
baca selengkapnya…